TEMPO.CO, Jakarta - ISIS mengklaim serangan teror bom di Sri Lanka dan merilis identitas tujuh teroris yang melakukan bom bunuh diri pada Minggu Paskah kemarin.
Melalui situs berita ISIS Amaq News Agency, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, 24 April 2019, kelompok teror mengklaim aksi teror yang dilakukan di Suriah adalah kelompoknya.
Baca: Sri Lanka Bakal Usut Kegagalan Intelijen Cegah Teror Bom
Dalam pernyataannya mereka mengungkap identitas tujuh penyerang yakni Abu Ubayda, Abu al-Mukhtar, Abu Khalil, Abu al-Bara'a, Abu Muhammad dan Abu Abdullah.
Enam bom pada Minggu Paskah pagi diledakkan di tiga gereja dan tiga hotel. Sementara bom keempat di dekat bandara gagal diledakkan.
Perdana menteri Sri Lanka mengatakan lebih banyak serangan mungkin terjadi.
Seorang gadis memegang lilin saat mengikuti aksi solidaritas untuk para korban ledakan bom berantai Sri Lanka, di Lahore, Pakistan, 23 April 2019. REUTERS/Mohsin Raza
Pemerintah menyalahkan dua kelompok ekstrimis lokal yang dicurigai menerima bantuan dari militan asing.
Temuan awal penyelidikan telah menemukan bahwa serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, sebulan yang lalu, kata seorang menteri Sri Lanka mengatakan kepada parlemen.
Muncul spekulasi bahwa sebuah kelompok seperti ISIS dapat memberikan dukungan kepada para ekstrimis lokal, dan salah satu kelompok itu digambarkan sebagai cabang dari kelompok teror ISIS.
Baca: Pemerintah Sri Lanka Tuding Teror Bom Didalangi Kelompok Lokal
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan di Sri Lanka dalam sebuah pesan yang diunggah Selasa oleh situsnya, Amaq.
Namun ISIS tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya, yang sedang diselidiki oleh otoritas Sri Lanka.